Art Deco
Awal Munculnya Art Deco
¤Nama Art Deco didapat dari pameran yang berjudul “Paris exposition des Art Decoratifs et industries” pada tahun 1925 di Perancis.
¤Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir sebelum Perang Dunia II.
Gaya Art Deco yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film.
¤Dalam perjalanannya Art Deco dipengaruhi oleh berbagai macam aliran modern, antara lain Kubisme, Futurisme dan Konstruktivisme serta juga mengambil ide-ide desain kuno misalnya dari Mesir, Siria dan Persia.
¤Kehebatan mesin dan dunia transportasi seperti pesawat terbang dan kapal laut menjadi inspirasi dan pendukung berkembangnya gaya ini.
¤Gaya Art Deco disebut juga gaya gaya Moderne atau Modernistik yaitu perpaduan antara bentuk baru yang disederhanakan dengan kecenderungan dekoratif lama.
Seniman Art Deco banyak bereksperimen dengan memakai teknik baru dan material baru, misalnya metal, kaca, bakelit serta plastik dan menggabungkannya dengan penemuan-penemuan baru saat itu, lampu misalnya, karya-karya mereka memakai warna-warna yang kuat serta bentuk-bentuk abstrak dan geometris misalnya bentuk tangga, segitiga dan lingkaran terbuka, tetapi mereka kadang masih menggunakan motif-motif tumbuhan dan figur, tetapi motif-motif tersebut cenderung mempunyai bentuk yang geometris. Komposisi elemen-elemennya mayoritas dalam format yang sederhana.
Asal Usul Nama Art Deco
Ungkapan Art Deco diperkenalkan pertama kali pada tahun 1966 dalam katalog yang diterbitkan oleh Musée des Arts Décoratifs di Paris yang pada saat itu sedang mengadakan pameran dengan tema “Les Années 25“ yang bertujuan untuk meninjau kembali pameran internasional “Exposition Internationale des Arts Décoratifs et Industriels Modernes“ yang diselenggarakan pada tahun 1925 di Paris.
Sejak saat itu nama Art Deco menjadi dikenal dan semakin populer dengan munculnya beberapa artikel dalam media cetak. Pada tanggal 2 November 1966 artikel yang berjudul “Art Deco“ dimuat di The Times, setahun kemudian artikel “Les Arts Déco“ dari Van Dongen, Chanel dan André Groult furniture dimuat dalam majalah Elle.
Ungkapan Art Deco semakin mendapat tempat dalam dunia seni dengan dipublikasikannya buku "Art Deco“ karangan Bevis Hillier di Amerika pada tahun 1969. Jadi sebelum tahun 1966, masyarakat belum mengenal nama Art Deco dan menamai seni yang populer di antara kedua perang dunia itu sebagai seni modern.
Art Deco adalah kecenderungan visual yang murni gaya, tanpa ideologi apapun. Bahasa visual dari Art Deco yang bersifat heroik dan futuristik membuat gaya ini dapat diterapkan pada materi pesan apapun baik komersial maupun untuk politik.
Latar Belakang Munculnya Art Deco
Pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20, adalah kurun waktu di saat masyarakat dunia diliputi oleh berbagai macam konflik.Konflik-konflik ini muncul sebagai akibat dari Revolusi Industri yang menciptakan pergeseran sosial, berbagai macam pengetahuan dan teknologi baru membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Keadaan sosial masyarakat berubah, dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industrial.Kekuatan mesin menggantikan tenaga manusia yang sangat terbatas.Apa yang masyarakat lihat dan dengar berubah secara cepat.Barang-barang untuk keperluan hidup sehari-hari mulai banyak diproduksi oleh mesin dan secara massal.
Revolusi Industri juga membawa perubahan pada Arsitektur.Selama berabad-abad arsitek hanya mengkonsentrasikan karyanya pada bangunan-bangunan ibadah, kastil, istana dan rumah para bangsawan. Setelah adanya Revolusi Industri diperlukan suatu tipologi bangunan yang berbeda dari abad sebelumnya, misalnya, pabrik, stasiun, bangunan perdagangan, bangunan perkantoran, perumahan dan lain lain.
Tetapi barang-barang produksi mesin tidak seindah hasil kerajinan tangan meskipun harganya tidak mahal tapi tidak banyak peminatnya, sebaliknya barang-barang kerajinan tangan sangat tinggi mutunya, indah dan personal tapi mahal harganya.
Revolusi Industri juga membawa perubahan pada Arsitektur.Selama berabad-abad arsitek hanya mengkonsentrasikan karyanya pada bangunan-bangunan ibadah, kastil, istana dan rumah para bangsawan. Setelah adanya Revolusi Industri diperlukan suatu tipologi bangunan yang berbeda dari abad sebelumnya, misalnya, pabrik, stasiun, bangunan perdagangan, bangunan perkantoran, perumahan dan lain lain.
Tetapi barang-barang produksi mesin tidak seindah hasil kerajinan tangan meskipun harganya tidak mahal tapi tidak banyak peminatnya, sebaliknya barang-barang kerajinan tangan sangat tinggi mutunya, indah dan personal tapi mahal harganya.
Ì Pengenalan terhadap material baru seperti plastik, bakelit, kaca dan krom mengharuskan para seniman mencari cara dan gaya sehingga material tersebut dapat diolah dan diproduksi secara massal.
Ì Pengertian bahwa dengan desain yang bagus dapat menaikkan omset penjualan sudah dikenal oleh para seniman dan pengusaha, hal ini membuat mereka berpikir bagaimana menghasilkan barang dengan desain yang bagus, artinya sesuai dengan selera pasar dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Usaha-usaha pencarian desain yang sesuai dengan selera masyarakat dapat dilihat dalam keragaman hasil rancangan para seniman tersebut.
Perkembangan dan Ciri Art Deco
Í Desain Art Deco banyak menggunakan gradasi warna yang halus serta wa rna yang mengesankan efek kemilauan atau lengkungan logam.
Î Gaya Art Deco tidak selalu berhubungan dengan kemewahan.Gaya Art Deco seringkali juga memanfaatkan bahan – bahan sederhana untuk menampilkan kesan mewah.
Ï Bila Modernisme menggunakan pendekatan “less is more” maka Art Deco mencoba tampil di tengah – tengah jaman modernisme tetapi dengan memanfaatkan ornamen hias.
Ð Bila Modernisme berpegang pada “form follows function” maka Art Deco tiba – tiba tampil dengan gaya hiasnya. Art Deco banyak digunakan untuk menampilkan kesan futuristik.
Ñ Di Jerman, gaya geometris Bauhaus digabungkan dengan bentuk – bentuk yang ekspresif banyak dimanfaatkan oleh para pedesain.
Ò Di Swiss gaya Arrt Deco merupakan asimilasi antara gaya Art Deco Perancis yang romantis dan gaya Art Deco Jerman menghasilkan gaya khas Swiss.
Ó Di negara – negara seperti Italia, Inggris dan Amerika gaya Art Deco pun banyak digemari. New York dianggap sebagai ibukota Art Deco di Amerika.
Tokoh dan Hasil Karya Art Deco
Art Deco berkembang dengan baik pada tahun-tahun setelah terjadinya perang dunia pertama dan sebelum meletusnya perang dunia kedua. Tetapi dapat dikatakan bahwa Art Deco yang orisinal lahir pada awal tahun-tahun setelah berakhirnya perang dunia pertama, saat para seniman sedang bereksperimen mencari perspektif baru dengan menolak menggunakan ornamen yang identik dengan Art Nouveau, mereka seolah-olah ingin memutuskan diri dengan gaya Art Nouveau.
Para seniman dari berbagai media dengan cepat mengadopsi gaya yang spektakuler ini. Poster, perhiasan, mebel, keramik, patung, lukisan, pekerjaan dari metal bahkan pakaian ikut memeriahkan gaya Art Deco untuk memenuhi kebutuhan manusia saat itu ditengah perubahan jaman. Partisipasi masyarakat luaslah yang membuat seni ini menjadi spektakuler.
Beberapa desainer sangat identik dengan Art Deco, misalnya Jaques-Emile Ruhlmann yang dikenal sebagai master Art Deco melalui karya mebelnya yang hampir selalu memakai material mahal. Desainer mebel lain misalnya Paul Follot, Pierre Chareau, Clement Rousseau, tim desain Süe et Mare (Louis Süe and André Mare), Eileen Gray serta Kem Weber. Rene Lalique dikenal dengan hiasan dari kaca dan desain perhiasannya, Susie Cooper dan Clarice Cliff terkenal dengan keramiknya, Jean Puiforcat dengan perak dan pekerjaan metalnya, Paul Poiret terkenal dengan motif tekstilnya, dan A.M Cassandre dikenal dengan poster-posternya.
Desainer Art Deco dari Amerika yang terkenal adalah Henry Dreyfuss, Raymond Loewy, dan Norman Bell Geddes.Mereka memiliki kesamaan dalam hal mendapat tuntutan dari klien mereka untuk merangsang kemauan konsumen untukmembeli, mengkonsumsi.
Henry Dreyfuss membuat Lokomotif Hudson J-3a pada tahun 1934.
Raymond Loewy merancang Bis Greyhound pada tahun 1940 – 1954.
¤Frank Lloyd Wright membuat “Meja dan Kursi” pada tahun 1937.
Bruno Mathson membuat Armchair pada tahun 1934.
William Van Allen merancang Gedung Chrysler pada tahun 1930.
AM. Cassandre banyak membuat poster – poster bergaya Art Deco, contohnya :
AM. Cassandre
Poster Grand Sport, 1925
Poster koran L’Intransigeant, 1925
Iklan Pullman Paris-Brussel- Amsterdam, 1927
Contoh Hasil Karya Art Deco
Daftar Pustaka
S. Adityawan, Arief., Tinjauan Desain Dari Revolusi Industri Hingga Postmoderen, Jakarta: Universitas Tarumanagara, 1999
www.wikipedia.org
www.bandungheritage.org
www.hanoeman.worldpress.com
www.newkidsonthetd.worldpress.com
www.google.com
www.yahoo.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar