Selasa, 31 Maret 2009





















JAKARTA BIENNALE 2009

Ada dua perbedaan pokok antara Biennale Jakarta sebelumnya dengan Jakarta Biennale 2009. Pertama, pertama kali bersifat internasional. Kedua, disandingkan dengan berbagai kegiatan dari berbagai cabang seni,dalam suatu kerangka lebih besar yang disebut “Arena”.
Dengan demikian Jakarta Biennale 2009 lebih dinikmati oleh kalangan lebih beragam, oleh khalayak luas, sambil memanfaatkan bentuk-bentuk kesenian sebagai sarana untuk memahami dunia sekeliling kita.
Sedang melalui pasar makin banyak karya seni menjadi simpanan di ruang-ruang pribadi. Sementara itu, ruang-ruang khalayak seperti museum dan lain-lain makin tidak punya kemampuan memelihara apalagi menambah, koleksinya untuk dinikmati khalayak bersama. Museum-museum di kota Jakarta terbangun bukan sebagai instusi masyarakat warga kota tidak dengan dasar gairah yang mengakar dimasyarakat luas, tetapi secara tergesa-gesa sebagai milik negara yang juga belum memiliki sejarah sebagai pengelola yang baik. Belakangan ini makin gencar kita mendengar munculnya museum-museum koleksi pribadi. Kita belum tahu sejauh apa integritas museum-museum akan dapat menjadikannya bersifat cukup terbuka dan inklusif. Mungkin museum-museum milik negara yang pasti akan mengalami kemunduran terus menerus.
Selain sebagai kesempatan membaca perkembangan seni rupa, sebagaimana layak dan seharusnya suatu biennale, Jakarta Biennale 2009 juga bermaksud menegaskan keberadaan dan kehadiran khalayak dalam berbagai bentuknya yang mungkin di berbagai rupa ruang kota yang muncul dari pergeseran-pergeseran tersebut. Kesenian adalah juga medium. Dengan demikian kita dapat menilai beragam wujud khalayak dan ruang khalayak itu sendiri, dan memperoleh suatu rasa akan perubahan yang sedang terjadi pada masyarakat kota dan kotanya.



JAKARTA BIENNALE 09 ARENA PERHELATAN SENI RUPA DUA TAHUNAN KE 13

Apa itu Jakarta Biennale (JB)? Pertanyaan ini mungkin terasa aneh untuk sebagian orang, karena meski telah berlangsung puluhan tahun dan dikenal di kalangan pelaku dan pecinta seni, semenjak pameran pertama dengan nama Pameran Besar Seni Lukis Indonesia (1968), kemudian kompleks kegiatan dan pendidikan kesenian yang dibangun Gurbernur DKI Ali Sadikin menjadi Biennale (seni lukis) Jakarta (1975), kemudian terakhir diselenggarkan pada 2006.
Makna Jakarta Biennale bagi masyarakat awam yaitu mayoritas menyatakan tetap perlu ada satu Biennale seni rupa yang dianggap indenpenden, mampu menghadirkan kencenderungan estetik terkini, serta bebas dari kepentingan komersial dan arus kecenderungan pasar, sehingga dapat menjadi barometer perkembangan seni rupa.
Tema Arena merupakan rumusan dari para anggota dewan. Salah satu anggota DKJ, Ade Darmawan, selama ini telah menekuni persoalan ekspresi seni rupa dalam kehidupan masyarakat urban. Arena berusaha memberi jawaban pada pertanyaan-pertanyaan tentang seni dan kota; menjadikan JB lebih dapat dinikmati dan dimaknai oleh masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu pula biennale ini dimulai dengan beberapa kegiatan seni yang menghampiri masyarakat melalui zona pemahaman dan zona petarungan.
JB’09 Arena juga menghadirkan pameran yang bertempat di Galeri Nasional dan Grand Indonesia melalui zona cair dengan materi karya seniman kotemporer dari berbagai negara.






ZONA PEMAHAMAN
Rangkaian pameran dan kegiatan sederhana, yang mengajak masyarakat luas untuk menyadari apa yang tengah terjadi. Dikarenakan opini kritis mengenai masyarakat yang tidak sadar akan apa yang telah diambil dari hak mereka sendiri. Bentuk-bentuk karya seni pada zona ini bersifat “sepihak”, Rangkaian ‘kegiatan awal’ yang berusaha menyadarkan kita semua akan keadaan sekarang.
BERGURAU SEMALAM SUNTUK
SALUANG DENDANG bertajuk BAGURAU LAMAK DI BETAWI terbagi dalam beberapa sesi.
Selain dikenal sebagai kesenian musik tradisi juga termasuk kesenian tradisi lisan yang masyur di tanah air. Kesenian ini diyakini telah ada sejak ratusan tahun lalu. Di minang.
Pada awalnya kesenian ini dimainkan oleh kaum laki-laki.

















PESTA SASTRA JAKARTA : SASTRA DI RUANG KOTA
Ada kesan karya sastra ini hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang saja . SASTRA DI RUANG KOTA mengutuip larik-larik puisi karya Charil Anwar , Saparadi Djoko Damano, Ajip Rosidi, dll.
















GELAR KOREOGRAFI KOTA
Kencan tari berisi lokakarya mengenai peran dramaturgi dalam sebuah koreografi..
Dalam lokakarya ini para koreografer disodorkan tema urban untuk dijadikan bahan mereka berproses.
GELAR KOREOGRAFI KOTA program yang memberikan ruang kepada koreografer kontemporer Indonesia untuk khusus berbicara mengenai masalah urban.


PAMERAN FOTO : RUANG PEREMPUAN
Pameran Ruang Perempuan memperoleh tantangan untuk memperlihatkan subjektivitas perempuan terhadap permasalahan kota.







ZONA PERTARUNGAN
Zona ini merupakan serangkaian pameran seni rupa yang berusaha menciptakan ‘ruang-ruang’ baru untuk publik yang berhubungan dengan perkembangan, antara lain; teknologi, ekonomi, politik dan sejarah. Zona ini memfokuskan pada penciptaan fasilitas dan media gagasan baru dalam bentuk fisik maupun mental, memancing pertemuan seniman dan masyarakat untuk lebih berinteraksi dan saling mengapresiasi.
Zona ini berupaya menciptakan ruang kreativitas yang baru, oleh seniman, masyarakat ataupun kolaborasi keduanya.
CARTEMPER DAN TAMBAL BAN
CHARTER PAPER
CARTEMPER adalah sekelompok seniman yang terdiri dari Wendy Maulana, Sakti Fhana, Juan Zaki Ershad dan Aditya W.
Si sejumlah jalanan jakarta, tukang tamabal ban punya cara kreatif meningkatkan laba; menebarkan paku-paku di jalanan pada malam hari, beberapa ratus meter sebelum lokasi tempat usahanya.
Kelompok Carpenter pernah menjadi korbannya.
Mereka kemudian meneliti lalu memasang 2 rambu peringatan, yaitu RAWAN PAKU dan TAMBAL BAN
ANTARA MONAS, PENGUNJUNG, DAN FOTOGRAFER
Monument Nasional, Jakarta Pusat
DANIEL KAMPUA
GALERI NASIONAL
Foto ini menggambarkan bagaimana orang merasa bangga, tak berjarak dan membentuk persepsi mereka sendiri atas Monas yang mereka kenal. Selain itu Daniel juga memotret fotografer itu dalam pose bersama, juga dengan latar belakang Monas. Para pengunjung Monas tak hnaya bisa melihat diri mereka namun juga fotografer Monas, sehingga tercipta hubungan antara Monas, pengunjung dan fotografer melalui sebuah pameran foto.

TAMAN CATUR
Ruang di bawah jembatan layang di depan stasiun Tebet Jakarta Selatan.
SALEH HUSEIN DAN KUDA PONI
Sudah lama kawasan ini dijadikan tempat berkumpul bagi warga sekitar sebagai tempat bermain catur.
Saleh Husein dan kuda poni yang sudah lama menyadarinya lalu mempercantik tempat itu , dengan bekerjasama dengan para pemain catur. Mereka membuat sejumlah meja catur yang terdesain dengan baik, serta 2 buah mural bergambar bidang catur di tiang jembatan layang, membuatnya lebih nyaman untuk ditempati., mengubah sebuah “ taman” menjadi taman, lalu menjadi taman catur.

DIATAS LEGA BERTARUH NYAWA
SERRUM
Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Cawang, Stasiun Kebayoran dan Stasiun Tanah Abang.
Kereta ekonomi di Jakarta tak hanya penuh sesak di dalam kereta namun juga diatapnya.sekalipun berbahaya banyak orang yang naik kie atas atap karena di dalam sudah sesak.sudah banyak korban yang jatuh, terbentur tembok jembatan, tersengat listrik.Serrum membuat komik komedi-satir yang dibagikan ke penumpang kereta api di sejuml;ah stasiun.


SALE
Billboard di jembatan penyebrangan di depan mesjid Pondok Indah , Jakarta Selatan.
ALI AKBAR
Di Jakarta banyak sekali SALE . seperti ada gula ada semut maka ada sale ada pembeli.
Sale adalah janji baru untuk memenuhi rasa konsumtif.karya ali akbar bisa menjadi parameter yang menarik dengan menciptakan merk impor.


SARINAH : TANPA NAMA
Billboard di jalan Thamrin Jakarta Pusat.
ANGKI PURBANDONO
Sarinah adalah pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia NAma Sarinah disematkan oleh Soekarno dari nama pengasuhnya sejak kecil.
Angki Purbandono memasang foto tua di papan reklame sudut sarinah. Catatan tua berisi pesan untuk selamat dalam perjalanan kehidupan. Sosok yang terlupakan dalam sebuah catatan tua dipasang di pusat bisnis yang mulai dilupakan.
GROGOL -------
Billboard di Kawasan Grogol , Jakarta Barat
ISMIAJI CAHYONO
Grogol sebuah tempat menyimpan banyak persoalan selain kemacetan polusi dan juga kriminal.Aji mencoba untuk mendefinisikan kembali Grogol dengan mencari persamaan kata Grogol = .-------- dan bisa diisi secara langsung melalui pesan pendek oleh public.















ZONA CAIR
merupakan pameran seni rupa Internasional. “Cair” dalam makna negatif diartikan sebagai lemah saat salah satu budaya ‘merampas’ budaya yang lain, tetapi apabila diinterpretasikan dalam makna positif , ia dimaknai sebagai kemampuan ‘meresapi’ berbagai budaya untuk membentuk sintesa budaya di masing masing negeri.
Pameran ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Traffic (Perlintasan) dan On the Map (Pada Peta). Pada section ‘Pada Peta’, akan tampil para perupa muda Asia Tenggara yang reputasinya telah diakui baik secara nasional maupun internasional.Kemudian pada section ‘Perlintasan’ karya-karyanya merepresentasikan pandangan perupa asing terhadap masyarakat dan budaya di Asia Tenggara. Zona ini bertujuan mengingatkan kita agar berpikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan suatu peringatan / pemecahan permasalahan yang ada.


THE MEETING
2008
DONA ONNG
The meeting adalah serangkaian film pendek hitam putih, dimana boneka dari dua Negara yang berbeda (Jepang dan Amerika ) bertemu dalam berbagai rumah boneka.
Isaac Teo seniman bunyi, kian memperkuat suasana dan ambiguitas kelimabelas perjumpaan itu- kadang ramah, kadang tak pasti, and dalam kesempatan bermusuhan dan mengancam.


CARI SELAMAT? IKUTI GAJAH INI
2008
EKO NUGROHO
GRAND INDONESIA
Pernyataan visual Eko dalam karya ini adalah refleksi dalam masyarakat tontonan yang menganggap situasi krisis, ketegangan yang harusnya hanya hadir dalam pertunjukan sirkus-sebagai suatu kelaziman.

EXTERIOR, INSIDE VIEW – INTERIOR, OUTSIDE VIEW
2008-2009
Wood, Silicon Rubber
140x150x50 cm
HANDI WIRMAN SAPUTRA
GRAND INDONESIA
Hasil studinya atas benda-benda keseharian seperti maja dan boneka.
Ia menggabungkan “ruang dalam” dan “ruang luar” benda-benda tiga dimensionalmanjadi bentuk yang secara sekilas bisa membawa kita pada pengalaman keseharian yang akrab..
GONE TABLE GONE
2008
Video Sculpture, Comprising Stainless Still, Industrial Wood, Video Equipment
170X140X170 CM
HOANG DUONG CAM
GALERI NASIONAL INDONESIA
Karya patung video. Ia merupakan meja yang dapat berpindah yang meniru mulut katak, suatu tiang diagonal dari baja antikarat, seperti sebuah antenna terletak di tengah meja dan di puncaknya ada layer kecil yang menayangkan animasi video dari serangkaian citra abstrak sebuah toilet.

JAVA’S MACHINE : PANTTASMAGORIA
2008-2009
Cineitc Multimedia Installation Comprising Video, Recycled Eletronic Devices, Drums Resin and Video Projection, Variable Dimentions
KUSWIDANANTO AKA JOMPRET
GALERI NASIONAL INDONESIA
Mempersoalkan batasan konsep social dan budaya ,antara wujud trimatra yang diam dan gambar yang bergerak dan yang magis antara jawa dan non jawa.
A DAY IN THE LIFE OF THE OTHER
2007
ASSORTED TOY SOLDIERS, WOODEN PLANK
VARIABLE DIMENTIONS
LYRA GARCELLANO
GALERI NASIONAL INDONESIA
Lyra mempertanyakan ide tentang mengacu kepada bagaimana suatu masyarakat mendefinisikan diri dalam kaitannya.dengan bangsa-bangsa Eropa. Menyiratkan berubahnya sifat kolonialisasi dari masa lalu sampai kini.

FOUR MALAYS STORIES
2005
4 CHANNEL DIGITAL VIDEO INSTALLITION, B/W, WITH AUDIO
25-LOOPED
MING WONG
GALERI NASIONAL INDONESIA
Terinspirasi dari seorang ikon Melayu di dunia pertunjukam P.Ramlee.
Namun karyanya kini disensor pihak berwenang Malaysia karena ada adegan orang berciuman, telanjang, berselingkuh, merokok, minum-minum, berjudi dsbnya.sesuai dengan konservatisme yang kini meraja dalam masyarakat Melayu Muslim saat ini.



HARUS LEWAT GAPURA
2009
CHARCOAL ON PAPER COLLAGE AND DIGITAL ENGRAVING
82 X 244CM
NADIAH BAMDHAJ
GALERI NASIONAL INDONESIA
Gambarnya terbuat dari robekan kertas sebagai cara untuk menciptakan kualitas trimatra dalam bentuk-bentuk yang sudah dipilih.Gapura dipandang sebagai suatu cara pembedaan social. Tanda bahwa seseorang harus berhati-hati dan waspada pada lingkungannya.


TOTALLY NOW.BLOGSPOT.COM
2009
WEB BLOG
PAUL KADARISMAN
GRAND INDONESIA
Karya fotografi Paul walau kerap hanya mengambil objek-objek yang kita sering lihat sehari-hari bisa menghadirkan segala sesuatu yang menjadi sesuatu yang asing dan menggugah.
COLD MEMORY II
2008-2009
ALL ON CANVAS AND VIDEO PROJECTION
300X400 CM
RE HARTANTO
GALERI NASIONAL INDONESIA
Gambar adalah sketsa pensil yang petunjuk buat untuk kanvas yang lebih besar.Foto aslinya bertanggal Mei 1962 .Foto sekarmadji maridjan Kartosuwiryo (pendiri dan pemimpin Tentara Islam Indonesia) dengan Ibrahim Adjie (seorang perwira militer terkemuka pada jaman itu).
NADA YANG HILANG
2007-2009
WOOD, PAINT, ELECTRIC GUITAR STRINGS, AND PICK UPS
VARIABLE DIMENTION
RUDI MATOFANI
GRAND INDONESIA
Rudi mempermainkan batas cara melihat dan pemahaman kita tentang gitar sebagai objek musical yang punya anatomi trimatra yang khas.pada titik lain kejutan permainan seperti memaksa untuk meninggalkan semua referensi kita tentang objek tersebut.

BLIND IS CRYING
2008
MIXED MEDIA INSTALATION
VARIABLE DIMENTION
TAWATCHAI PUNTUSAWASDI
GALERI NASIONAL INDONESIA
Karya ini mempermainkan persepsi visual kita melalui proporsi kita mengenai sudut yang menyalahi aturan.

STRAWBERRY
2008
ACRILIC ON KANVAS
200-150 CM
THAWEESAK SRITHONGDEE
GALERI NASIONAL INDONESIA
Berbicara mengenai luka dan dan perang dalam sejarah peradaban manusia.
Strawberry adalah metaphor manusia yang penuh kesegaran dan kebebasan namun sekaligus berpotensi membusuk dengan mudah.

(RE) COLLECTION OF TOGETHERNESS
2008
MIXED MEDIA INSTALITION COMPRISING PASSPORTS, WOODEN BASE
VARIABLE DIMENTION
TINTIN MULIA
GALERI NASIONAL INDONESIA
Paspor palsu Tintin dibuat dengan jalan masuk untuk menjelajahi persoalan identitas Negara-Bangsa yang masih menyiratkan ketegangan , kerawanan dan ketidak pastian.

MPV AKA MULTIPART VEHICLE
2008
PLY WOOD, MELAMIN TO SHEET, POLYESTER, PUUTY, MOTOR, PAINT
160 X 480 X 220 CM
WIYOGA MUHARDANTO
GRAND INDONESIA
Karya ini menyatakan akhir tragis dari suatu fesyen yang selalu bersifat sementara.
Wiyoga ingin menyampaikan pesan yang lain yaitu melakukan subversi tanda pada benda-benda yang ditirunya.






Berikut foto kami saat mengunjungi Jakarta Binelle XII (sekalian mejeng gitu loh..) ^_^


Pendapat kelompok kami tentang Jakarta Biennale XIII 2009 adalah cukup menarik walaupun ada beberapa karya yang menurut kami kurang masuk akal. Tapi sebagian besar karyanya cukup unik, kritis dan kreatif. Semua seniman bebas mengekspresikan apa yang mereka rasakan , penyampaian ide yang kreatif, pengolahan karyanya juga sering mencampurkan teknik manual dan digital.Setelah melihat pameran ini wawasan kami menjadi terbuka tentang apresiasi seni.Seni bisa diambil dari pengalaman kita sehari-hari , sejarah, masa mendatang, dan tema social dan politik yang ada.
Untuk pameran yang diadakan 2 tahun sekali ini semoga terus berjalan agar lebih memacu lagi insan-insan kreatif di Indonesia maupun internasional dalam berkreasi.












Karya pilihan
STRAWBERRY
2008
ACRILIC ON KANVAS
200-150 CM
THAWEESAK SRITHONGDEE
GALERI NASIONAL INDONESIA
Berbicara mengenai luka dan dan perang dalam sejarah peradaban manusia.
Strawberry adalah metaphor manusia yang penuh kesegaran dan kebebasan namun sekaligus berpotensi membusuk dengan mudah.Dalam narasi Thaweesak, remaja kini menghadapi situasi “perang” yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Ia mencontohkan dengan misalnya bagaimana system ekonomi kapitalistik global yang menargetkan para remaja di dunia sebagai konsumen pasar terbesar sebagai sebuah “penderitaan perang” yang harus mereka hadapi di masa perang.
Menurut kelompok kami Strawbery sangat menarik karena ilustrasinya dapat mudah di tangkap dan dipahami.
Sepertinya thaweesak memahami kekuatan ikon dan symbol,dalam lukisannya figur-figur manusia yang berpandangan kosong dan polos ternyata membawa bebetan luka di beberapa badannya.

COLD MEMORY II
2008-2009
ALL ON CANVAS AND VIDEO PROJECTION
300X400 CM
RE HARTANTO
GALERI NASIONAL INDONESIA
Gambar adalah sketsa pensil yang petunjuk buat untuk kanvas yang lebih besar.Foto aslinya bertanggal Mei 1962 .Foto sekarmadji maridjan Kartosuwirjo (pendiri dan pemimpin Tentara Islam Indonesia) dengan Ibrahim Adjie (seorang perwira militer terkemuka pada jaman itu).Kartosuwirjo diringkus oleh battalion Raider 328 dan ditahan lebih dari satu darsawarsa melakukan gerakan separatis keagamaan melawan Republik Indonesia yang baru lahir.Pada 13 Agustus, Kartosuwirjo dibawa ke pengadilan dan 3 hari kemudian, ia dieksekusi diam-diam-entah dengan cara apa-di salah satu pantai di kepulauan seribu.
Dalam proyek ini video difungsikan sebagai instrument pengingat, sementara lukisan justru untuk mengaburkan ingatan.
Menurut kelompok kami pembuatan lukisan di dinding ini sungguh merupakan kerja keras yang optimal oleh seniman.Mereka mengangkat sejarah yang gampang dilupakan oleh generasi muda seperti kita. Sebuah garis penderitaan yang tebal dan jelas dalam sejarah yang nyaris dilupakan ini karena saat ini penderitaan dan ketakutan dimana-mana.










TOTALLY NOW.BLOGSPOT.COM
2009
WEB BLOG
PAUL KADARISMAN
GRAND INDONESIA
Lahir dan hidup dalam suasana urban metropolis seperti Jakarta menjadikan Paul Kadarisman seorag seniman yang peka dan cakap dalam menangkap berbagaai sisi gelap maupun gemerlap kota.Dengan kameranya Paul mentransfer kenyaatan sehari-hari menjadi istimewa ; dan sebaliknya, menjadikan gambar dwimatra yang dingin belaka dan berjarak.
Kepekaan Paul dalam memotret identik dengan kecepatan dan ketepatan menangkap objek dan momen.
Menurut kami karya fotografi Paul walau kerap hanya mengambil objek-objek yang kita sering lihat sehari-hari bisa menghadirkan segala sesuatu yang menjadi sesuatu yang asing dan menggugah.


























Tidak ada komentar:

Posting Komentar